Mengungkap Sisi Gelap Dari eSports Dalam Dunia Perjudian
Adapun bandar judi, kami telah mengantongi identitas kita dan sekarang pada daftar keinginan perlindungan petugas data itu, “katanya.
Kondisi ini ternyata menjadi peluang baru bagi beberapa oknum oknum untuk melakukan penipuan. Tidak hanya olahraga tradisional dalam dunia olahraga elektronik, yang juga dikenal dengan eSports, terjadi penipuan seperti pencocokan poin, perjudian, dan kecurangan.
Peristiwa itu nyata Agustus lalu di Victoria, Australia. Situs BNN Bloomberg mengungkapkan bahwa 6 anak muda yang mengikuti turnamen Counter Strike: Global Offensive eSports ditangkap setelah kedapatan bermain dan absen dalam 5 pertandingan.
Polisi bahkan butuh waktu enam bulan untuk mengusut sebelum akhirnya pelakunya ditangkap. Hukuman bagi pelanggar yang terbukti melakukan penipuan memang tidak main-main, yakni 10 tahun penjara.
Kasus lain terjadi dengan pemain asal India, Nikhil “Forsaken” Kumawat, yang ditangkap karena meretas atau curang untuk memenangkan sebuah pertandingan.
Begitu juga dengan pemain Korea, Lee “Life” Seung-hyun was yang sempat mendekam di penjara selama 18 bulan karena melakukan scam serupa di dua kompetisi eSports.
Jenis kecurangan ini tampaknya secara tidak sadar sering terjadi di lagu-lagu hebat dunia, seperti Internasional dan Fortnite World Cups, yang berhadiah jutaan. Beberapa hadiah berasal dari taruhan judi.
Hasil laporan riset Eilers & Krejcik Gaming menunjukkan bahwa praktik perjudian, yang semula $ 5,5 triliun pada 2016, diperkirakan akan tumbuh hampir tiga kali lipat, atau senilai $ 13 triliun.
Sindikat perjudian ilegal ini akan menggunakan berbagai cara untuk memanipulasi permainan seperti yang mereka lakukan di olahraga tradisional. Salah satunya dengan menyuap atau memaksa pemain untuk tidak memenangkan persaingan.
Menurut Stephen Hanna, Director of Australia’s Esports Integrity Commission (ESIC), tidak mungkin membersihkan maraknya kecurangan di dunia kompetisi esports.
Tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan kegiatan penipuan seperti perjudian dan scoring. Yang bisa dilakukan hanyalah menjaga agar kecurangan ini tidak meluas. “
Baca juga: Rekomendasi Safety Shoes Wanita Yang Aman Dan Kekinian
Tahun lalu negara Swedia bahkan memperkenalkan peraturan baru untuk mencegah penipuan dan melindungi dunia olahraga dari penjudi yang umumnya menawarkan taruhan kepada anak di bawah umur. Upaya pencegahan ini juga telah dilakukan oleh Spanyol dan Amerika Serikat.
ESIC bahkan bekerja dengan Kepolisian Australia untuk mendidik penjudi yang ditangkap tentang perjudian dan peretasan ilegal. Tes stun juga dilakukan untuk memastikan pemain tidak menggunakannya sebagai agen doping untuk membantu meningkatkan konsentrasi selama kompetisi.
Beberapa saluran TV bahkan telah menambahkan saluran khusus untuk melaporkan perkembangan terkait eSports. Ini juga sebagai upaya untuk mencegah terjadinya skandal korupsi dan penipuan yang dapat mencemari dunia kompetisi esports.
Sumber: indosport.com