Banyak orang berpikir bahwa memulai usaha sampingan membutuhkan modal besar atau ide yang benar-benar revolusioner.
Faktanya, Anda bisa memulai usaha jasa pembukuan atau akuntansi dengan modal minim dan keterampilan yang sudah dimiliki.
Permintaan akan jasa ini terus meningkat, terutama di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang membutuhkan pengelolaan keuangan lebih baik tetapi tidak mampu mempekerjakan staf khusus.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci cara memulai usaha jasa pembukuan atau akuntansi sebagai usaha sampingan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat membangun usaha yang sukses dan berkelanjutan.
Apa Itu Jasa Pembukuan atau Akuntansi?
Jasa pembukuan atau akuntansi adalah layanan yang membantu individu atau perusahaan mengelola keuangan mereka.
Layanan ini mencakup pencatatan transaksi, laporan keuangan, hingga analisis anggaran.
Pembukuan berfokus pada pencatatan rutin, sementara akuntansi melibatkan proses analisis yang lebih kompleks.
Keunggulan dari usaha ini adalah fleksibilitasnya.
Anda bisa menjalankannya dari rumah, menerima klien secara daring, atau bahkan bekerja di luar jam kantor jika ini adalah pekerjaan sampingan Anda.
Mengapa Memulai Usaha Jasa Pembukuan atau Akuntansi?
Ada beberapa alasan mengapa usaha ini menjadi pilihan menarik:
- Permintaan yang Stabil
Banyak UKM dan individu memerlukan jasa ini tetapi tidak mampu mempekerjakan staf tetap. - Modal yang Rendah
Anda hanya membutuhkan perangkat komputer, software akuntansi, dan koneksi internet. - Fleksibilitas Waktu
Anda dapat menentukan jadwal kerja sesuai kebutuhan klien dan waktu luang Anda. - Pengembangan Keterampilan
Selain menghasilkan pendapatan, Anda juga terus mengasah keterampilan finansial dan akuntansi.
Baca juga: Cara Memulai Usaha Jasa Penerjemah Usaha Sampingan
Cara Memulai Usaha Jasa Pembukuan atau Akuntansi
Berikut langkah-langkah praktis yang dapat Anda ikuti:
1. Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Akuntansi
Jika Anda belum memiliki latar belakang akuntansi, pelajari dasar-dasarnya.
Anda bisa mengikuti kursus daring, mendapatkan sertifikasi, atau membaca buku-buku pembukuan.
- Contoh: Mengikuti kursus daring seperti “Basic Bookkeeping” atau sertifikasi seperti Brevet Pajak.
2. Tentukan Layanan yang Ditawarkan
Anda perlu menentukan apakah akan fokus pada pembukuan dasar, akuntansi lanjutan, atau layanan tambahan seperti penyusunan pajak.
- Contoh: Layanan pembukuan untuk toko kecil, laporan keuangan bulanan, atau analisis anggaran.
3. Tentukan Target Pasar
Mengetahui siapa target pasar Anda adalah langkah penting dalam memulai usaha jasa pembukuan atau akuntansi.
Dengan memahami kebutuhan mereka, Anda dapat menawarkan layanan yang tepat, relevan, dan menarik.
Berikut adalah target pasar potensial beserta kebutuhan spesifik mereka:
1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
UKM merupakan salah satu target pasar terbesar untuk jasa pembukuan. Banyak pelaku UKM fokus pada operasional dan pemasaran, sehingga pengelolaan keuangan sering terabaikan.
- Kebutuhan UKM:
- Pencatatan transaksi harian seperti penjualan, pembelian, dan pengeluaran operasional.
- Penyusunan laporan keuangan sederhana (laporan laba rugi, neraca, arus kas) untuk mengevaluasi performa bisnis.
- Pencatatan utang dan piutang, terutama jika UKM bekerja dengan banyak mitra atau klien.
- Pembukuan yang rapi sebagai syarat pengajuan pinjaman atau kredit usaha.
- Contoh Layanan untuk UKM:
- Membantu toko ritel mencatat semua transaksi penjualan dan stok barang.
- Menyusun laporan keuangan bulanan untuk kafe kecil yang baru berdiri.
- Mengelola data keuangan untuk bisnis katering yang memiliki banyak transaksi harian.
- Peluang:
- Banyak UKM tidak mampu mempekerjakan akuntan tetap karena keterbatasan anggaran. Anda dapat menawarkan jasa dengan tarif fleksibel sesuai kebutuhan mereka.
2. Freelancer atau Profesional
Individu seperti freelancer, konsultan, dan pekerja kreatif sering kali memiliki penghasilan yang stabil tetapi tidak terorganisir.
Mereka cenderung fokus pada pekerjaan utama mereka, sementara pengelolaan keuangan sering kali diabaikan.
- Kebutuhan Freelancer/Profesional:
- Pencatatan penghasilan dari berbagai sumber proyek atau klien.
- Pelacakan pengeluaran pribadi dan operasional untuk kebutuhan pajak.
- Penyusunan laporan sederhana untuk keperluan pajak tahunan.
- Perencanaan keuangan, seperti mengelola pengeluaran operasional agar tetap seimbang dengan pendapatan.
- Contoh Layanan untuk Freelancer/Profesional:
- Membantu fotografer freelance mencatat pendapatan dari proyek-proyek kecil.
- Mengelola pengeluaran seorang konsultan yang membutuhkan laporan pajak sederhana.
- Membantu penulis lepas mencatat honorarium dari berbagai klien.
- Peluang:
- Freelancer sering bekerja secara mandiri dan tidak memiliki waktu untuk mencatat keuangan mereka. Anda dapat menjadi solusi praktis dengan menawarkan pembukuan berbasis proyek atau bulanan.
3. Perusahaan Startup
Startup sering memulai operasional dengan sumber daya terbatas dan biasanya membutuhkan pengelolaan keuangan yang efisien untuk memastikan aliran dana tetap lancar.
- Kebutuhan Startup:
- Pencatatan transaksi operasional dan investasi.
- Laporan keuangan bulanan untuk investor atau pitching.
- Perencanaan anggaran untuk berbagai proyek atau produk baru.
- Contoh Layanan untuk Startup:
- Menyusun laporan cash flow sederhana untuk startup teknologi.
- Membantu pendiri startup mempersiapkan laporan untuk pengajuan pendanaan.
- Peluang:
- Dengan pendekatan fleksibel, Anda dapat menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan startup yang sedang berkembang.
4. Individu dengan Bisnis Sampingan
Banyak individu yang memiliki bisnis sampingan seperti toko online, reseller, atau bisnis rumahan. Mereka sering memerlukan pembukuan yang praktis dan efisien untuk mencatat aliran keuangan.
- Kebutuhan Individu dengan Bisnis Sampingan:
- Pencatatan transaksi sederhana untuk toko online atau bisnis kecil.
- Laporan pendapatan dan pengeluaran agar mudah mengevaluasi profitabilitas.
- Pelaporan pajak untuk penghasilan tambahan mereka.
- Contoh Layanan untuk Bisnis Sampingan:
- Membantu pemilik toko online mencatat semua transaksi di marketplace.
- Menyusun laporan keuangan untuk bisnis makanan ringan rumahan.
- Peluang:
- Banyak individu yang menjalankan bisnis sampingan tidak memiliki latar belakang akuntansi. Anda dapat menawarkan layanan sederhana dengan biaya terjangkau.
- Survey Online: Buat survei singkat untuk mengetahui kebutuhan target pasar Anda.
- Media Sosial: Gunakan platform seperti Instagram dan Facebook untuk melihat tren UKM dan freelancer di sekitar Anda.
- Jaringan Pribadi: Mulailah menawarkan jasa kepada teman atau keluarga yang memiliki usaha kecil atau bekerja sebagai freelancer.
Dengan memahami kebutuhan target pasar, Anda dapat memberikan layanan yang lebih tepat guna, membangun hubungan jangka panjang, dan meningkatkan kredibilitas usaha jasa pembukuan atau akuntansi Anda.
5. Persiapkan Peralatan dan Software
Pastikan Anda memiliki perangkat yang mendukung, seperti:
- Komputer/laptop dengan spesifikasi cukup.
- Software akuntansi seperti QuickBooks, Xero, atau MYOB.
- Koneksi internet stabil.
6. Tetapkan Struktur Tarif
Penetapan tarif penting untuk menarik klien awal. Anda bisa memulai dengan tarif per jam atau per proyek.
- Contoh: Rp100.000/jam untuk pembukuan dasar atau Rp1 juta per laporan keuangan bulanan.
7. Buat Portofolio dan Tawarkan Layanan
Portofolio menunjukkan kemampuan Anda.
Jika belum memiliki pengalaman, tawarkan jasa gratis atau diskon kepada teman atau keluarga untuk membangun portofolio.
- Contoh: Membantu teman membuat laporan keuangan usaha kecil mereka.
8. Promosikan Usaha Anda
Manfaatkan media sosial, platform freelancing, dan jaringan pribadi untuk mempromosikan jasa Anda.
Buat juga website sederhana yang menampilkan layanan Anda.
- Contoh Platform: LinkedIn, Fiverr, atau Upwork.
9. Kelola Keuangan Usaha
Pastikan Anda juga mencatat pengeluaran dan pendapatan usaha Anda sendiri.
Gunakan sistem pembukuan yang Anda tawarkan kepada klien untuk mengelola usaha Anda.
10. Bangun Hubungan dengan Klien
Kepuasan klien adalah kunci kesuksesan. Selalu berikan layanan terbaik, tepat waktu, dan sesuai kebutuhan mereka.
Tantangan dalam Usaha Jasa Pembukuan atau Akuntansi
Seperti usaha lainnya, ada tantangan yang mungkin Anda hadapi:
- Persaingan yang Ketat: Banyak penyedia jasa serupa, terutama di platform daring.
- Regulasi Pajak yang Kompleks: Peraturan pajak sering berubah, sehingga Anda harus selalu memperbarui pengetahuan Anda.
- Manajemen Waktu: Jika ini usaha sampingan, Anda perlu membagi waktu dengan pekerjaan utama.
Contoh Nyata: Sukses dari Usaha Jasa Pembukuan
Salah satu contoh sukses adalah seorang ibu rumah tangga yang memulai jasa pembukuan dari rumah.
Dengan modal laptop dan pengetahuan dasar, ia memulai dengan membantu tetangga yang memiliki bisnis kecil.
Dalam setahun, ia memiliki lebih dari 10 klien tetap dan mampu menghasilkan pendapatan tambahan yang signifikan.
Baca juga: Terbaru! 70+ Ide Usaha Sampingan Paling Menguntungkan 2025
Kesimpulan
Memulai usaha jasa pembukuan atau akuntansi sebagai usaha sampingan adalah langkah yang cerdas, terutama bagi Anda yang memiliki keterampilan dasar di bidang ini.
Dengan persiapan yang tepat, seperti meningkatkan pengetahuan, menentukan target pasar, dan mempromosikan layanan Anda, usaha ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang menjanjikan.
Pastikan Anda konsisten, memberikan layanan berkualitas, dan terus belajar mengikuti perkembangan dunia akuntansi.
Peluang di bidang ini selalu terbuka, terutama dengan meningkatnya kebutuhan pelaku usaha terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik.