Inilah Rangkaian Persyaratan AMDAL Rumah Sakit
Melengkapi persyaratan AMDAL Rumah Sakit menjadi salah satu bagian wajib yang harus dipenuhi ketika mendirikan bangunan rumah sakit. Hal ini disebabkan karena banyak sekali efek samping atau dampak yang disebabkan dari kegiatan di dalam rumah sakit. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana cara mengurus surat izin ini. Yuk simak saja ulasan berikut hingga akhir.
Sekilas Tentang AMDAL Rumah Sakit
Sebelum mengulas lebih lanjut terkait dengan persyaratan AMDAL. Tentunya akan lebih baik jika Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu AMDAL rumah sakit. Sebenarnya, AMDAL sendiri merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk lebih menjaga lingkungan.
Dengan adanya surat izin AMDAL dapat membuat suatu kegiatan lebih mengantisipasi terhadap setiap risiko yang akan terjadi. Memenuhi perizinan dokumen yang satu ini menjadi bukti ketaatan hukum terhadap UU No 32 tahun 2009.
Oleh sebab itu, dalam pembangunan rumah sakit, selain membutuhkan studi kelayakan ekonomi. Semestinya juga membutuhkan perizinan lingkungan. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan dari adanya kegiatan rumah sakit ini sangat memungkinkan terjadi pencemaran lingkungan.
Di samping itu juga sangat memungkinkan sekali untuk terjadi penularan penyakit hingga mengganggu kesehatan seseorang. Meskipun di dalam teknisnya, limbah rumah sakit ini dapat teratasi dengan baik menggunakan penanggulangan limbah dan jenis limbah B3 dengan insenerator.
Akan tetapi dengan berapapun kapasitasnya tetap saja harus dilengkapi dengan AMDAL. Taat dalam peraturan pemerintah, menjadi wujud kecintaan diri terhadap bangsa untuk menata masa depan yang lebih baik.
Persyaratan AMDAL yang Harus Dipenuhi
Dalam penyusunan dokumen AMDAL, biasanya akan membutuhkan beberapa dokumen pendukung. Beberapa diantaranya yaitu kerangka acuan analisis dampak dari lingkungan, RPL, RKL dan juga analisis dampak lingkungan. Selain itu untuk beberapa jenis AMDAL juga ada yang membutuhkan SPPLH sebagai bagian dari persyaratannya.
Setelah memenuhi dokumen penting tersebut, selanjutnya Anda dapat membuat pengumuman di koran terkait dengan kegiatan tersebut. Pembuatan ini dapat dikoordinasikan kepada bagian pemimpin dari daerah tersebut. Selain itu juga diperlukan kegiatan konsultasi publik untuk bisa merencanakan dengan baik terkait dengan penyusunan AMDAL.
Hal ini bertujuan untuk bisa membangun rumah sakit dengan lebih terstruktur. Selanjutnya akan terdapat penilaian kelayakan atau tidak kelayakan. Yang mana hasil tersebut akan menentukan apakah pembangunan dapat dilanjutkan atau tidak.
Langkah yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Penolakan Kelayakan
Setelah mengetahui apa saja bagian dari persyaratan dokumen AMDAL ini. Anda juga harus mengetahui bagaimana langkah lain yang harus ditempuh ketika terjadi penolakan kelayakan. Pada saat keputusan yang telah diajukan menghasilkan penolakan karena dokumen tersebut dinilai belum memenuhi syarat.
Maka, Anda dapat melakukan pengajuan kembali kepada Dirjen Yanmed. Pengajuan ini dapat dilakukan kembali dalam kurun waktu paling lambat selama 30 hari sejak penolakan dokumen. Ketika hasil dari penelitian tersebut telah disimpulkan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan tidak mampu ditanggulangi berdasarkan IPTEK.
Secara tidak langsung, pembangunan rumah sakit tersebut diputuskan akan tertolak. Namun, nantinya Anda dapat melakukan pengajuan keberatan yang bisa dilakukan dengan menyampaikan kepada Menteri Kesehatan. Langkah ini dapat Anda lakukan paling lambat dalam kurun waktu 14 hari sejak menerima keputusan penolakan.
Demikian penjelasan terkait dengan rangkaian persyaratan AMDAL ketika ingin mendirikan bangunan rumah sakit. Memang proses pembuatan surat izin ini terbilang cukup rumit. Oleh sebab itu, menggunakan jasa pengurusan AMDAL akan memudahkan Anda untuk memenuhi dokumen ini.
Baca juga: 6 Tips Membangun Rumah 2 Lantai Berkonsep Minimalis